50 Tokoh dan Pemuda Gampong Bersatu! Inilah Aksi Nyata Lawan Narkoba di Ie Masen Kayee Adang

Banda Aceh – Pada 25 September 2025, sebuah kegiatan penting dilaksanakan di Gampong Ie Masen Kayee Adang. Acara ini merupakan bagian dari Asistensi Relawan Anti Narkotika dalam rangka KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) Sumber Daya Pembangunan Desa.

Program ini menjadi salah satu upaya nyata dalam mendorong kesadaran masyarakat terhadap bahaya narkotika, terutama di tingkat desa. Desa dipandang sebagai ujung tombak pembangunan sosial. Karena itu, penguatan sumber daya manusia melalui kegiatan edukasi menjadi langkah yang sangat dibutuhkan.

 

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Banda Aceh. Pelaksanaan dilakukan dengan dukungan penuh dari Pemerintah Gampong Ie Masen Kayee Adang sebagai fasilitator tempat.

Kolaborasi antara BNN dan pemerintah desa menunjukkan bahwa isu pencegahan narkotika bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat. Sebaliknya, upaya ini harus melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat akar rumput. Dengan cara tersebut, lingkungan desa dapat menjadi benteng pertama dalam mencegah penyalahgunaan narkoba.

 

Kehadiran Peserta dan Tokoh Penting

Sebanyak 50 orang peserta turut hadir dan berpartisipasi aktif. Mereka terdiri dari berbagai unsur penting, seperti:

  • Relawan Anti Narkotika
  • Perwakilan Pemerintah Desa
  • Tokoh Masyarakat
  • Tokoh Agama
  • Tokoh Pemuda
  • Kader PKK
  • Karang Taruna
  • Organisasi desa lainnya
  • Masyarakat umum, khususnya pemuda dan pelajar

Hadir pula tokoh-tokoh yang memberikan sambutan pembuka. Keuchik Gampong Ie Masen Kayee Adang, Ir. Muhammad Kasim, membuka acara secara resmi. Setelah itu, Haslinda Saleh, S.ST., M.K.M, selaku Kassubag Umum BNN Kota Banda Aceh, menyampaikan sambutan penuh semangat.

Kehadiran para tokoh ini menjadi bukti bahwa dukungan terhadap gerakan anti narkotika datang dari berbagai level kepemimpinan. Dukungan moral dan kebijakan sangat dibutuhkan agar langkah pencegahan dapat berjalan konsisten.

 

Kegiatan inti menghadirkan Risda Zuraida, SE, Koordinator Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Kota Banda Aceh, sebagai narasumber utama. Beliau menekankan pentingnya kepedulian kolektif dalam membentengi anak-anak dan remaja dari pengaruh buruk narkotika.

Materi yang disampaikan tidak hanya berupa teori. Narasumber menggunakan metode sosialisasi, diskusi interaktif, dan simulasi game kecil. Dengan pendekatan tersebut, peserta lebih mudah memahami pesan yang dibawa. Selain itu, suasana kegiatan menjadi lebih hidup dan tidak membosankan.

Melalui simulasi game, peserta diajak untuk melatih respon cepat terhadap situasi yang berkaitan dengan narkotika. Cara ini membuat mereka lebih sadar akan pentingnya kepedulian diri serta kemampuan mengambil keputusan yang tepat.

Pada sesi akhir, narasumber membagi peserta menjadi beberapa kelompok kecil. Setiap kelompok diberi tugas untuk memetakan kondisi anak rentan di lingkungan Gampong.

Diskusi berlangsung dengan aktif. Peserta saling bertukar informasi, membagikan pengalaman, dan menyoroti tantangan yang ada. Hasil pemetaan yang diperoleh cukup beragam, namun semuanya menunjukkan adanya kebutuhan untuk memberikan perhatian lebih kepada generasi muda.

Setelah pemetaan selesai, kelompok diminta merumuskan solusi yang sesuai dengan kondisi saat ini. Beberapa gagasan yang muncul antara lain: peningkatan peran keluarga, program pembinaan remaja, dan kegiatan kreatif yang dapat menjauhkan anak muda dari risiko penyalahgunaan narkoba.

 

Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pemberian informasi, tetapi juga mendorong partisipasi masyarakat dalam mencari solusi. Melalui proses itu, peserta merasa dilibatkan secara langsung. Hal ini penting untuk membangun rasa kepemilikan terhadap upaya pencegahan narkoba.

Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat jejaring antara BNN, pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan relawan. Jejaring yang kuat akan menjadi modal berharga untuk melanjutkan program-program serupa di masa depan.

 

Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin memahami bahwa narkotika bukan hanya ancaman individu, melainkan ancaman serius bagi pembangunan desa. Pencegahan harus dimulai dari lingkungan keluarga, lalu diperluas ke lingkungan sekolah, masyarakat, hingga ke tingkat desa.

Ke depan, diharapkan muncul lebih banyak relawan anti narkotika yang siap menjadi garda terdepan. Kolaborasi antara pemerintah, tokoh masyarakat, dan generasi muda menjadi kunci utama.

Mari bersama-sama kita wujudkan Gampong Ie Masen Kayee Adang yang sehat, kuat, dan bebas dari narkoba.