Banda Aceh – Pada Jumat, 22 Agustus 2025, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Aceh menjadi saksi pelaksanaan Upacara dan Syukuran Peringatan Hari Pengayoman Ke-80. Kegiatan ini diselenggarakan dengan khidmat oleh Kementerian Hukum Republik Indonesia sebagai wujud penghormatan terhadap nilai-nilai pengayoman yang telah diwariskan selama delapan dekade.
Inspektur Upacara sekaligus Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh, Dr. Drs. Meurah Budiman, S.H., M.H., dalam sambutannya menyampaikan bahwa Hari Pengayoman bukan hanya sekadar peringatan tahunan. Momentum ini dimaknai sebagai pengingat bagi seluruh insan pengayoman agar terus menjaga integritas, meningkatkan pelayanan, dan memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak.
Penganugerahan Penghargaan
Puncak acara ditandai dengan penyerahan penghargaan kepada 31 tokoh, pejabat, serta mitra strategis dari seluruh Aceh. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dukungan, kerja sama, dan kontribusi nyata mereka dalam memperkuat peran Kementerian Hukum dan HAM di tengah masyarakat.
Beberapa nama yang tercatat menerima penghargaan antara lain:
- Sekretaris Daerah Provinsi Aceh
- Para Bupati dari delapan kabupaten di Aceh
- Walikota Subulussalam
- Kepala LLDIKTI XIII dan Kepala BKN Kanreg XIII
- Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh
- Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong Aceh
- Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Notaris Indonesia (INI) Aceh
- Para Keuchik dan Reje dari berbagai gampong di Aceh
- Praktisi hukum serta manajemen pusat perbelanjaan ternama seperti Lippo Plaza Aceh, Suzuya Lhokseumawe, dan Suzuya Langsa.
Apresiasi Khusus untuk Gampong Ie Masen Kayee Adang
Menjadi kebanggaan tersendiri, tiga penerima penghargaan berasal dari Gampong Ie Masen Kayee Adang, Banda Aceh. Mereka adalah:
- Ir. Muhammad Kasim – Keuchik Gampong Ie Masen Kayee Adang
- Siti Sarah Aprilia, S.H., CPLA – Pos Bantuan Hukum (Posbankum) Gampong Ie Masen Kayee Adang
- Jufrizal, A.Md., CPLA – Pos Bantuan Hukum (Posbankum) Gampong Ie Masen Kayee Adang
Penghargaan ini menjadi bukti bahwa peran gampong dalam mendukung akses keadilan dan penguatan hukum di tingkat masyarakat mendapat perhatian dan apresiasi tinggi.
Upacara dan syukuran ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi, tetapi juga memperkuat komitmen bersama dalam menghidupkan semangat Pengayoman untuk Negeri. Dengan kolaborasi dan dedikasi yang terus ditumbuhkan, Kementerian Hukum dan HAM siap menghadapi tantangan zaman serta menjaga marwah keadilan di bumi Aceh. Hari Pengayoman ke-80 bukanlah sekadar perayaan, melainkan sebuah pengingat: Pengayoman adalah untuk negeri, untuk rakyat, dan untuk masa depan Indonesia.

