Banda Aceh – Senin, 26 Mei 2025, Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Pemerintah Gampong Ie Masen Kayee Adang menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Cegah Stunting. Kegiatan ini bertempat di Gedung Serbaguna Gampong Ie Masen Kayee Adang dan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari aparatur gampong, kader kesehatan posyandu, ibu-ibu rumah tangga, ibu-ibu hamil hingga perwakilan remaja serta bidan desa.
Acara ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah untuk menurunkan angka stunting di daerah. Stunting bukan sekadar persoalan tinggi badan anak yang tidak sesuai usia. Lebih dari itu, stunting berdampak pada perkembangan otak dan kemampuan kognitif anak, yang nantinya berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia di masa depan.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Ir. Muhammad Kasim, selaku Keuchik Gampong Ie Masen Kayee Adang. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas dukungan Dinas Kesehatan dalam menyelenggarakan kegiatan yang sangat penting ini. Ia mengajak masyarakat untuk tidak menganggap remeh masalah stunting, karena dampaknya tidak hanya dirasakan sekarang, tetapi juga di masa mendatang.
Beliau juga menekankan pentingnya peran keluarga dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Menurutnya, komitmen bersama sangat dibutuhkan agar upaya pencegahan stunting tidak hanya berhenti di ruang sosialisasi, melainkan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber berpengalaman. Nana Mirzana, SKM, M.Si, dari Dinas Kesehatan, menyampaikan materi utama tentang definisi stunting, penyebab utama, serta cara-cara pencegahan yang dapat dilakukan di rumah tangga. Ia memaparkan bahwa gizi yang cukup sejak 1.000 hari pertama kehidupan adalah kunci utama pencegahan stunting.
Dalam pemaparannya, dijelaskan pula bahwa peran ibu hamil dan menyusui sangatlah krusial. Mereka harus mendapatkan asupan gizi yang seimbang, pemeriksaan rutin di posyandu, serta edukasi tentang pola asuh anak. Data dan grafik yang ditampilkan membuat peserta semakin memahami pentingnya deteksi dini serta penanganan yang cepat.
Sesi berikutnya dilanjutkan oleh Siti Fatimah, perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG). Ia memberikan pandangan dari sisi regulasi dan kebijakan di tingkat desa. Dijelaskan bahwa dana desa sebenarnya dapat diarahkan untuk mendukung program pencegahan stunting, baik dalam bentuk penyediaan makanan tambahan bergizi, pembangunan fasilitas sanitasi, maupun pelatihan kader posyandu.
Antusiasme peserta terlihat jelas sepanjang kegiatan berlangsung. Sesi tanya jawab menjadi bagian yang paling interaktif, di mana masyarakat diberikan ruang untuk bertanya, menyampaikan pendapat, serta berbagi pengalaman terkait masalah gizi dan kesehatan anak di lingkungannya masing-masing.
Beberapa peserta juga mengusulkan adanya kegiatan lanjutan, seperti pelatihan memasak makanan sehat untuk balita dan pembentukan kelompok pemantau tumbuh kembang anak di gampong. Usulan tersebut disambut positif oleh fasilitator kegiatan.
Melalui sosialisasi ini, diharapkan tumbuh pemahaman yang lebih kuat di kalangan masyarakat tentang pentingnya mencegah stunting. Tidak hanya dari sisi medis, tetapi juga dari aspek sosial, ekonomi, dan kebijakan pembangunan desa. Upaya pencegahan harus dilakukan secara terpadu dan terus menerus.
Selain itu, keikutsertaan semua unsur masyarakat menjadi kekuatan utama dalam menciptakan lingkungan yang sehat. Tanpa dukungan dari keluarga, tokoh masyarakat, kader kesehatan, dan pemerintah gampong, program apapun tidak akan berjalan optimal.
Kegiatan ini merupakan langkah awal menuju perubahan yang lebih baik. Edukasi yang diberikan hari ini semoga menjadi bekal berharga bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap tumbuh kembang anak.
Dengan adanya sosialisasi ini, Pemerintah Gampong Ie Masen Kayee Adang bersama Dinas Kesehatan berkomitmen untuk terus bergerak. Generasi sehat adalah pondasi bangsa yang kuat. Mari cegah stunting mulai dari rumah, bersama keluarga dan cinta, mulai dari sekarang.

